Makna di Balik Keharuman Bunga Kamboja Bali

Provinsi Bali terletak pada 8°3'40" - 8°50'48" Lintang Selatan dan 114°25'53" - 115°42'40" Bujur Timur. Bali memiliki keindahan tersendiri salah satunya bunga kamboja. Kamboja (Plumeria acuminata) atau masyarakat Bali menyebutnya Jepun. Bali merupakan salah satu daerah dimana kamboja banyak tumbuh subur. Mengapa di Bali ini banyak sekali bunga kamboja? Hal ini tidak terlepas adanya sesaji. Lain dengan di jawa, Kamboja sering ditanam di tempat kuburan. Selain keharumannya sebagai tanaman hias, di Bali bunga kamboja digunakan sebagai pelengkap upacara adat. Maksudnya Kamboja tersebut harus ada didalam setiap upacara adat di Bali. Sehingga peran bunga kamboja bagi masyarakat Bali sangatlah penting.  Pada sesaji pun didalamnya harus disertai bunga, salah satunya yaitu bunga Kamboja.

Bunga kamboja merupakan bunga ciri khas di Bali dan disetiap perayaan hari besar di Bali misalnya pada upacara adat, bunga tersebut selalu ada sehingga bunga kamboja tersebut memiliki makna-makna tersembunyi yang belum diketahui oleh kebanyakan orang. Didalam bunga kamboja ini pun kami akan menjelaskan jenis-jenis bunga kamboja apa yang ada di Bali dan Bunga kamboja seperti apakah yang digunakan untuk upacara-upacara di Bali.

Pada tanggal 26 April 2015 pukul 10.00 WITA kami melakukan interview dengan pemandu di Kebun Raya Eka Karya Bali. Menurut pemandu Kebun Raya Eka Karya, “Bunga kamboja di Bali sering dikatakan sebagai bunga suci karena bunga Kamboja adalah bunga utama dalam setiap upacara-upacara adat”, seperti yang sudah disinggung tadi sama halnya dalam pembuatan sesaji.

Kemudian pada hari yang sama pukul 18.00 kami juga melakukan interview dengan tour guide di Tanah Lot. Menurut Bli I Made Agus Susila “Sebenarnya tidak ada makna-makna tertentu dari setiap jenis kamboja pada upacara adat Bali. Namun ada makna bagi orang yang memakainya seperti kamboja yang berwarna kuning  dipakai oleh orang yang suci yaitu melambangkan kesucian”.
Jepun Tumpuk
Bunga Kamboja ini pun selain digunakan untuk upacara adat, dapat digunakan untuk sembahyang yakni bunga Kamboja sebagai sarananya menurut kepercayaan Hindu. Mengenai upacara adat, jenis bunga kamboja yang digunakan untuk upacara adat yaitu segala jenis bunga kamboja. Sebagai contoh Jepun Bali yang berciri-ciri berwarna putih dan kuning, ukuran bunganya kecil. Bunga ini sangatlah sering dijumpai di pingir jalan maupun di depan rumah. Lalu ada lagi Jepun Cendana yang bercirikan bunganya berwarna kuning dan aroma bunganya seperti aroma cendana, lalu ada lagi Jepun Pagoda yang berwarna putih dan bunga ini berasal dari Thailand. Ada lagi yang lebih unik bunganya yaitu Jepun tumpuk. Jepun tumpuk ini, bunganya ada dua dan bunganya  tumbuh satu lalu diatasnya ada tumbuh bunga lagi sehingga terlihat bertumpuk.                                                                  
        
Namun terkecuali bunga yang tidak boleh digunakan untuk upacara adat yaitu Jepun yang cacat atau dikerubungi semut dan Jepun yang tumbuh di daerah kuburan karena menurut masyarakat Bali Jepun tersebut sudah tidak suci.

Mungkin sebagian orang menganggap bahwa bunga Kamboja yang tumbuh di Bali terdapat bulan-bulan khusus. Namun menurut pemandu wisaat Kebun Raya Eka Karya, “Anggapan tersebut tidak benar, karena bunga Kamboja ini dapat tumbuh kapan saja dan tidak ada musimnya. Sehingga jika ditanam sembarangan pun akan tumbuh dengan subur,  maka di Bali ini terdapat banyak bunga kamboja, baik di depan rumah maupun dipinggir jalan”.

Kebun Raya Eka Karya Bali
Tanah Lot

Depan Hotel
Kebanyakan orang menganggap bahwa bunga Kamboja Bali ini memiliki mitos-mitos ghaib karena bunga ini sering digunakan untuk upacara adat Bali dan sesaji. Juga ada mitos yang menyatakan bahwa orang yang mendapatkan bunga Kamboja berwarna kuning putih yang berkelopak empat, enam, delapan atau pun sembilan, maka orang tersebut akan mendapatkan keberuntungan dan memiliki banyak rezeki. Tetapi kejadian ini sangat jarang dan dikategorikan langka karena kebanyakan berkelopak lima. Namun di Bali menganggap bahwa mitos-mitos tersebut tidak pernah ada.

Dalam agama Hindu bunga kamboja memiliki dua peranan penting, yaitu sebagai simbol Dewa Siwa, bunga yang digunakan pada waktu menyembah kemudian diselipkan di telinga. Dan sebagai sarana sembahyang, bunga dipakai untuk mengisi sesaji yang akan dipersembahkan untuk roh-roh suci leluhur.

Pasti siapapun yang pernah berkunjung ke Bali maupun yang pernah menyaksikan upacara adat Bali di TV, pernah melihat masyarakat Bali yang selalu menyisipkan bunga Kamboja di telinganya baik wanita maupun laki-laki. Di hotel-hotel pun kita sering melihat receptionist menyisipkan bunga Kamboja, dan para pegawai lainnya pun  juga harus menyisipkan bunga Kamboja ditelinganya. Sehingga bunga Kamboja ini dianggap sebagai bagian dari uniform atau seragam, yang diyakini memiliki kekuatan penerang jiwa. Masyarakat Bali juga menganggap orang yang menyisipkan bunga Kamboja ini, menunjukkan bahwa orang tersebut telah melaksanakan sembahyang.

Berdasarkan yang telah diuraikan diatas, bunga Kamboja Bali atau Jepun itu selain keharumannya sebagai tanaman hias yang mengutamakan nilai estetika (keindahan) bunga kamboja juga digunakan sebagai pelengkap upacara adat, dan dipakai untuk mengisi sesaji. Selain itu menurut masyarakat Bali, bunga Kamboja tidak terdapat mitos-mitos yang dipercaya masyarakat Bali. Bunga Kamboja adalah bunga yang sakral di Bali yang dianggap bunga suci dan termasuk bunga utama pelengkap upacara adat Bali.
 oleh : Nur Kamilah, Zuliana, Fransisca Cindy

Daftar Pustaka :

Komentar